prabu klono sewandhono
raja kerajaan bantarangin
Kota Ponorogo memang kaya budaya, kaya
sejarah.. dari mulai sejarah kesenian reyog, sejarah pemberontakan
kiageng kutu, sejarah pertikaian antara ki ageng Honggolono dan
ki Ageng Mirah, dan masih banyak yang lain yang pastinya akan tetep dibahas
dikemudian hari diblog situs kebudayaan dan kesenian reyog ponorogo ini.
menengok sekilas
tentang kotareyog ponorogo, tidak lengkap rasanya bila tidak mengetahui
siapakah sang penguasa bumi yang diklaim sebagai pusatnya dan asalnya kesenian
reyog ponorogo, diciptakan. yaa.. dialah Raja Klono Sewandhono.
Sejarah Singkat Prabu
Klono Sewandhono :
1. Pertapaan Gunung
Lawu
Ki Andjar Lawu menpunyai 2 (dua) orang murid yang
bernama Klono Sewandono dan
Pujonggo Anom. Setelah dibina sekian tahun lamanya mereka dinyatakan lulus
dan mendapatkan kesaktian yaitu :
– Prabu Klono Sewandono : Pecut (Cemeti) Samandiman
– Pujonggo Anom : Ajian Welut Putih dan Topeng Sakti2. Kerajaan Bantarangin
– Prabu Klono Sewandono : Pecut (Cemeti) Samandiman
– Pujonggo Anom : Ajian Welut Putih dan Topeng Sakti2. Kerajaan Bantarangin
Setelah dari Gunung
Lawu Klono Sewandono melanjutkan perjalanan dan mendirikan Kerajaan Bantarangin
dengan gelar Sang Prabu Sri Kelono Sewandono. Kemudian Pujonggo Anom diangkat
sebagai Patihnya. Adapun bala tentara Kerajaan Bantarangin adalah Pasukan Kolor
Sakti (Warok) dan Prajurit Berkuda (Jatilan).3. Alas(Hutan) Ludoyo
Alas Lodoyo dengan
Penguasanya Sang Singo Barong yang berwujud kepalanya harimau badannya manusia.
Penguasa sakti yang sangat buas, mempunyai pasukan bala tentara jin, setan dan
seluruh binatang.penghuni hutan (alas roban). Sang Singo Barong ini mempunyai
ajian sakti yaitu Ajian Macan putih, dan juga mempunyai hewan kesayangan yaitu
Burung Merak yang mempunyai tugas membersihkan kutu-kutu yang ada di kepalanya.4.
Kerajaan Kediri
Raja Kediri mengadakan
sayembara untuk peminangan putrinya yang bernama Dyah Ayu Songgolangit, adapun
putrinya ingin dipersunting oleh para pelamar manapun dengan persyaratan :
1. Dibuatkan terowongan bawah tanah dalam waktu semalam.
2. Menginginkan binatang dengan bentuk satu badan dua kepala.
3. Menciptakan kesenian yang belum ada di tanah jawa sebagai iring-iringnan pernikahannya.5. Pelamaran Raja Bantarangin
1. Dibuatkan terowongan bawah tanah dalam waktu semalam.
2. Menginginkan binatang dengan bentuk satu badan dua kepala.
3. Menciptakan kesenian yang belum ada di tanah jawa sebagai iring-iringnan pernikahannya.5. Pelamaran Raja Bantarangin
Prabu Sri Klono
Sewandono menyanggupi persyaratan tersebut, kemudian untuk syarat pertama sudah
dipenuhi melalui kesaktian Patih Pujonggo Anom (Ajian Welut Putih) membuat
terowong dalam waktu semalam.
Setelah persyaratan pertama terpenuhi kemudian Patih Pujonggo Anom membawa iring-iringan pasukan Bantarangin yang terdiri dari 144 prajurit berkuda dan pasukan kolor sakti (warok) menuju Kerajaan Kediri melalui hutan belantara, akan tetapi pasukan tersebut di hadang oleh Sang Singo Barong dan terjadilah pertempuran yang dimenangkan Sang Singo Barong. Kemudian Patih Pujonggo Anom melaporkan kejadian tersebut kepada Prabu Sri Kelono Sewandono, marah besar sudah Raja Bantarangin tersebut-langsung saja dia maju dimedan laga seorang diri menghadapi Raja Singo Barong. Adu kesaktianpun terjadi, dengan Pecut (Cemeti) Samandiman luluh lantah sudah Raja Singo Barong dan mengakui kekalahannya dengan berjanji bahwa sampai anak cucunya dia akan mengabdi kepada Raja Bantarangin tersebut.
Setelah persyaratan pertama terpenuhi kemudian Patih Pujonggo Anom membawa iring-iringan pasukan Bantarangin yang terdiri dari 144 prajurit berkuda dan pasukan kolor sakti (warok) menuju Kerajaan Kediri melalui hutan belantara, akan tetapi pasukan tersebut di hadang oleh Sang Singo Barong dan terjadilah pertempuran yang dimenangkan Sang Singo Barong. Kemudian Patih Pujonggo Anom melaporkan kejadian tersebut kepada Prabu Sri Kelono Sewandono, marah besar sudah Raja Bantarangin tersebut-langsung saja dia maju dimedan laga seorang diri menghadapi Raja Singo Barong. Adu kesaktianpun terjadi, dengan Pecut (Cemeti) Samandiman luluh lantah sudah Raja Singo Barong dan mengakui kekalahannya dengan berjanji bahwa sampai anak cucunya dia akan mengabdi kepada Raja Bantarangin tersebut.
Dengan kekalahan Raja
Singo Barong tersebut telah terpenuhi syarat kedua, yaitu binatang
satu badan dua kepala (harimau & merak).
Selanjutnya syarat
ketiga dipenuhi dengan menggambungkan berbagai alat musik gamelan yang ada di
tanah Bantarangin seperti : Gong Beri,
Kenong, Selompret
(Terompet), dan lain-lain. Pada awalny gamelan tersebut
merupakan alat sandi untuk kepentingan rakyat, seperti Gong Beri dan
Kenong/kempul, merupakan alat memanggil penduduk sebagai tanda pengumuman dari
Raja dan Terompet (selompret) sebagai tanda penghormatan kepada Raja. Adapun
Singo Barong dan Binatang kesayangannya (Burung Merak) – Satu Badan Dua Kepala,
melengkapi serah-serahan Kerajaan Bantarangin. Inilah asal muasal
terjadinya KESENIAN REYOG PONOROGO.
0 komentar:
Posting Komentar